;
Promosi Blog Gratis
My Ping in TotalPing.com

Selasa, 01 Oktober 2013

Maia Estianty dan Al

Selasa, 01 Oktober 2013

cerita seks || Maia Estianty dan Al || kumpulan cerita seks || ceritaxxx

Namanya Ahmad Al Ghazali panggilan nya Al umurnya 15 tahun. pasti kalian semmua mengenalnya, maklum Al anak artis terkenal di Indonesia, Al anak ahmad danny dan Maia Estianty yg sekarang telah bercerai. Al tinggal di rumah Danni , dan jarang diberi kesempatan untuk bertemu mamanya. Al mau menceritakan pengalaman seksnya di rumahnya sendiri. Kejadian ini baru terjadi dua bulan yang lalu. Al mempunyai seorang pacar, namanya Citra Aulia Marwan Dewicitra orangnya cantik. Dia mempunyai tinggi badan 171 cm, nyalit putih bersih, dadanya kira-kira 36 dan pantatnya sangat montok. Al sangat terangsang jika melihatnya. Suatu hari, tepatnya malam minggu.Waktu itu mamanya sedang pergi karena ada urusan kebetulan Al sedang diijinkan nginep di rumah Maia Estianty oleh Danny Ahmad,

Al mengajak citra untuk ke rumah Maia Estianty di pejaten, suasana sepi hanya kami berdua, cit kita nonton film aja yu di kamarku!, ayo kata citra, mereka berdua lansung masuk ke kamarnya, Al langsung menyalakan dvd player dan memasukan film , kemudian mereka berdua tiduran di tempat tidur, citra terkejut ketika tau yang Al setel adalah film bokep, “ ga apa pa kan cit, kita kan udah lulus smp musti tau dong yg kaya gini, citra mengangguk malu,Di layar terlihat seorang bule yg sedang meng oral kontol laki laki negro, terlihat nafas citra mulai terengah engah.“Kamu mau juga ya..", katAl manja. Dia lalu menariknya. Dibukanya bajunya, lalu dibukanya juga baju citra . Langsung dilumatnya kontolnya. Rasanya enak sekali. Diisapnya kontol Alsampai menyemprotkan sperma di mulutnya. Al puas atas perlakuannya. Lalu Citra menyuruhnya menjilati memeknya .oohh.. ahh.. erangnya. Lalu Al pindah meremas dan menjilati payudaranya. mmhh.. terus.. nggh.. Al menjilati payudaranya, perutnya sampai memeknya. oh.. ah.. ena.. k.. erangnya. Nafsunya naik lagi. Kontolnya mulai berdiri lagi. Masu.. kin aja.. pintanya. Lalu Al memasukan kontolnya dan memompanya. Rasanya enak sekali, kontolnya dijepit oleh otot memeknya. ahh.. terus.. sayang.. jeritnya. Lalu dibaliknya tubuhnya. Dengan posisi diatas, dia menggoyangkan pantatnya turun naik. Tangan Al meremas pantatnya yang montok. Payudaranya bergoyang-goyang. Aku mau keluar.. erangnya. Tahann.. sayang.. ujar AL. Lalu ahh.. agh.. oh.. citra mengerang panjang pertanda orgasme. Dia terus bergoyang dan crot.. crot.. crot.. menyemburlah sperm Al didalam memek Citra. Lalu Citra mencium bibirnya. Mereka pun tergeletak bersampingan. "Makasih cit.. betul-betul nikmat", ujarnya sambil meremas payudara Citra . "Iya.. kamu hebat juga", katanya "Maukan beginian lagi..?", tanyAl "Kapan aja kamu pengen", ujar Citra sambil tersenyum.

Al senang sekali. Al terus minta jatah sama citra. Kapan ada kesempatan mereka pasti melakukannya dengan berbagai macam gaya. Al juga sudah merasakan pantatnya yang montok. Waktu itu citra lagi haid, jadi AL sodomi aja pantatnya. Rasanya sama-sama enak kok. Sampai pada suatu hari, Waktu itu mereka pulang sekolah, Al mengajaknya ke rumah maia estianty, dan langsung ke kamarnya dengan bernafsu mereka saling berpagut dan mulai melepaskan baju masing masing, Al terus merangsangnya. Al menjilati payudaranya. Citra mendesah. Lalu dia bangkit, menimpanya sambil berbalik. mereka melakukan gaya 69, Dikocoknya dan diisapnya kontolnya. Al pun menjilati memeknya sambil meremas pantatnya. Lagi asyik menjilat, tiba-tiba pintu kamar dibuka. Mereka sangat terkejut. Ternyata mamAl ( Maia Estianty )sedang memergoki mereka berbuat mesum.

Mama Al ( Maia Estianty )masuk dan menutup pintu. Muka maia estiantynya tampak marah melihat perbuatan mereka . Al dan citra hanya bisa terdiam. Matanya menatap kami tajam. "Maafin kami ma!, ini salah Al. Al yang ngajak Citra. Soalnya Al lagi terangsang! Ujarnya "Lagi pula citra juga mau kok", ujar Citra membela Al. "Terserah mama mau marah, kami kan udah gede dan punya hasrat seks yang harus disalurkan", ujarnya. maia estiantynya terdiam sejenak "Ya.., udah terserah kalian. Tapi perbuatan kalian jangan sampai ketahuan papa!", ujarnya. "Satu hal lagi Al, jangan sampai Citra hamil", katanya sambil menatapnya. "Ya..udah sebagai hukumannya mama mau lihat bagaimana kalian melepaskan hasrat seks kalian itu", ujarnya lagi.

Al dan Citra saling pandang. Lalu mereka lanjutkan permainan mereka . Al mulai merangsang Citra lagi. Dijilatinya payudara citra . Lalu menjilati memeknya. Ah..sst.. mmh.. desahnya. Tanpa lama2 Al memasukkan kontolnya ke liang memek Citra dan mengocoknya. Akkh..ohh..ngghh..ah.. ah..desahnya. Al makin mempercepat kocokannya. Dan akhh..ahh ..akhhkhh.., jeritnya panjang. Dia merasakan Citra sudah mencapai orgasme. Semakin cepat goyangannya. ck .ckk.. ck..suara kocokan kontolnya di memeknya yang sudah basah bercampur cairan orgasmenya. "Mau keluar nih..", jeritnya "dimulutku aja!", ujar Citra sambil menahan sodokan kontol Al, Al mencabut kontolnya. Citra langsung menggenggam kontolnya dan mengocoknya dalam mulutnya. Crott.. crot..crot..crot menyemburlah sperma Al ke mulutnya sebanyak 8 kali. Mulutnya penuh dengan sperma Al. Sampai menetes keluar dari sela mulutnya. Dan ditelannya semua. Al terbaring puas, dan Citra menjilati kontolnya untuk membersihkan sisa sperma. Al melihat mamanya menggelengkan kepalanya.

Lalu Maia Estianty pergi keluar dari kamar. Al dan Citra hanya tersenyum. Mereka akan lebih bebas melakukannya dirumah, walaupun mama Al mengetahuinya. Mere ka saling berpelukan dan berciuman , Al membiarkan citra tertidur karena kelelahan, Al masih memikirkan kejadian tadi. "Mama Al tidak melarang Al ngeseks dengan pacarnya. Berarti Al juga bisa ngeseks dengan mamnya", pikirnya. Lagian body mama masih sip abis. Soalnya mamanyat rajin fitness. Walaupun usianya udah 36 tahun tapi masih oke (bukan membanggakan). Lagi pula mamanya pasti lebih berpengalaman. Al berpikir lama mengenai ide gilAl ini. Nyaputuskan, Al harus bisa merasakan ngeseks dengan mamAl maia estiantynya sendiri.

Lalu Al keluar dan masuk kekamar maia estiantynya. Al melihat mamanya berbaring membelakanginya. terlihat pantatnya yang montok dan pahanya yang mulus. Al membuka pakaiannya sendiri sampai bugil. Dan sambil menelan ludah Al naik ke tempat tidur dalam keadaan bugil. Dipeluknya Maia Estianty dari belakang dan digesek kontolnya yang sudah tegang. Tiba2 mama Al (Maia Estianty ) terbangun "Ngapain kamu, Al?", tanyanya. "Pengen ngeseks sama bunda ", jawabnya manja. Al langsung memeluk dan menciumnya. Mama Al maia estiantynya diam saja. Al membuka kimono mamanya . Wow bunda tidak pakai BH dan CD. Payudaranya besar (lebih besar daripada punya Citra) dan masih kencang. Memeknya merah merekah. Al heran kenapa papanya ninggalin mama nya . Al langsung meremas payudara Maia Estianty , menjilatinya dan menggigitnya. Maia Estianty hanya mendesah kecil. "Jilatin memek bunda Al ya.. kayak Citra tadi..", pintanya sambil meraba memeknya. Al lalu menjilati memek Maia Estianty sambil memainkan klitorisnya dengan gigi dan lidahnya. Ahh..terus.. sayang.. okh.. e. na. k..desah maia estianty. Kepala Al dijepitnya dengan kedua pahanya dan rambutnya dijambaknya. Agar Al terus menjilati memeknya. 10 menit lidahnya menari di memek bundanya dan akhirnya Maia Estianty orgasme juga.

Al mearasakan cairan hangat di lidahnya. Lalu Maia Estianty bangkit dan menyuruhnya telentang. Maia Estianty lalu mengambil baby oil dan mengoleskan kekontolnya. Lalu dikulumnya kontol Al anaknya dengan nikmat. ohh..rasanya benar2 nikmat sampe ubun2. Bundanya jauh lebih enak daripada Citra. Al merasakan kenikmatan yang dahsyat. Maia Estianty mengulum semua kontolnya beserta buah zakarnya. Yang paling sensasional nyarasakan saat bundanya mengocok kontolnya sambil menjilati lubang duburnya. Wow benar2 asyik dan nikmat. Al sampai merinding kenikmatan.

Sekitar 10 menitan menyemprotlah sperma Al di depan wajah bundanya maia estiantynya. Maia Estianty sibuk menjilati sperma Al yang muncrat kemana mana. "Wah.. benar-benar nikmat ma..", ujarnya. "bunda jago oral", pujinya "Kamu juga jago jilatannya, bunda sampe merinding", ujarnya "Gimana, mau dilanjutkan?", tanya Maia Estianty "Iya dong..Al kan mau ngerasain memek bunda!", ujarnya sambil melihat memek bundanya. "bunda juga mau ngerasain sodokan kontolmu!", jawabnya manja. Lalu Maia Estianty mengajaknya ke kamar mandi, untuk membersihkan memeknya dan kontolnya. Al menghidupkan air di bathtub setinggi mata kaki. Mereka berdua masuk dan Al mencumbu Maia Estianty bundanya , Al mencium bibirnya dan nyaremas-remas payudaranya.

Mereka berdua sangat bernafsu, terutama Al. Padahal Al sudah main sebelumnya dengan Citra. Al sudah nggak tahan untuk memasukkan kontolnya ke memek maia estianty. Ia menusukan kontolnya dan bless.. amblas semuanya terbenam. Al merasakan jepitan liang surga bundanya ( Maia Estianty )masih kuat. Al memompa kontolnya menghujam memek maia estianty. Kaki Maia Estianty menjepit sisi bathtub. Ohh..yeahh.. ahh.. jerit maia estianty. Sekitar 3 menit Maia Estianty minta ganti posisi menyamping dengan posisi kaki belipat ke arah samping dan Al menggoyang dari atas menyodok memek bundanya . Maia Estianty tampak sangat menikmatinyamaia estianty)minta doggy style. Mereka bangkit dan Maia Estianty menungging bertumpu pada sisi bathtub. Al menyodok memek Maia Estianty dari belakang. Maia Estianty mendesah campur menjerit kecil. Pantatnya yang montok beradu dengan pangkal paha Al. Al memeluk bundanya Maia Estianty dari belakang sambil terus bergoyang perlahan, meremas payudaranya. "Ma..masukin ke lubang anus ya..", bisiknya "Pelan2 Al , bunda belum pernah ..", jawabnya. Al mencabut kontolnya dan meSmasukkan pelan pelan ke lubang anus bundanya maia estianty. Mama Al maia estianty merintih kecil menahan sakit. Lubang anus Maia Estianty memang belum pernah dijamah. Masih terasa ketat. Al menggoyang perlahan-lahan sambil tangannya mengusap-usap bibir memekn bundanya dari belakang. Oh.. ahhk.. oh.. nikmat.. Maia Estianty mendesah.

Sekitar 4 menit Al mencabut kontolnya Al membalikan tubuh bundanya Maia Estianty dan satu kakinya nya diangkat dan diletakkan di washtafel. Al memasukkan kontolnya lagi dan mengocok bundanya lagi. sekitar 1 menit, Al mengangkat bundanya dan ditidurkan di lantai kamar mandi. Kakinya mengangkang dan Al mulai menggenjotnya lagi. Shh.. ohh.. akhh.. Maia Estianty terus menjerit merasakan nikmatnya. Dan ohh.. ahh.. Maia Estianty melenguh sambil memejamkan matanya menikmati orgasmenya.

Al terus bergoyang. Lalu Al mengakhiri permainannya dengan semprotan spermAl di dalam rahim bundanya Maia Estianty tempat Al dikandung dulu. Al benar-benar puas. Al mencium bundanya maia estianty. "Makasih ma.. permainan mama sangat hebat", pujinya "mama mau kan..ngentot sama Al lagi..?", Tanya Al. Maia estiantyn hanya tersenyum dan mengangguk "Asal.. jangan ketahuan Papa ya..!", katanya. Al cuma tersenyum. Lalu mereka mandi bersama dalam bathtub. Malamnya Al terlelap tidur.

Esok paginya, Al bangun 7 pagi dan bersiap mandi. Al melihat bundanya sedang di dapur. Al mendatangi bundanya Maia Estianty dan nyaremas pantatnya. "Aduh.. kamu nakal ya..", ujarnya. Al membuka celananya dan mengeluarkan kontolnya yang tegang. Al menggesekkan kontolnya ke pantat maia estiantynya. "Ma..ayo.. dong..", bujuknya "Please..", rayunya "Isap aja ya..", tawar bundanya "Ya.., deh..!", sahutnya lalu Maia Estianty jongkok dan mengisap kontolnya. Mata Al meram melek menahan nikmatnya. Sampai Al menyemburkan lahar hangat kemulut bundanya maia estianty.

Lalu Al mandi dan berangkat sekolah . Di sekolah Al rasanya pengen cepat pulang. Pukul 2 siang Al tiba dirumah mamnya bersama citra pacarnya. Al memanggil bundanya Maia Estianty kekamarnya. "Gimana.. kalo kita main bertiga", usulnya "Hah..!!", jawab Maia Estianty dan Citra serentak. "Aduh.. nih..anak.. nafsu amat ya..", ujar maia estianty "Kayaknya asyik juga tuh.", sahut Citra.

Citra langsung membuka bajunya. Dan menimpa Al. Bibirnya dilumatnya sambil tangannya melucuti pakaiannya. Maia Estianty akhirnya membuka bajunya dan ikut bergabung. Maia Estianty langsung mengisap kontolnya sambil menjilatinya. Sedangkan Al menjilati memek Citra. Lalu Al menyuruh Maia Estianty tidur telentang sambil mengangkang. dijilatinya memek Maia Estianty dan Citra menjilati dan meremas remas payudara maia estianty. Ssst.. enaak.. ahh.. erang maia estianty. Lalu gantian, Al menjilati memek Citra dan Maia Estianty menjilati payudara Citra. Al mulai memasukkan kontolnya ke memek Citra dan memompanya. Sedangkan Maia Estianty menjilati payudara Citra sambil menggosok2 memeknya sendiri. Aaahh..ohh.. oh.. Citra menjerit kecil berbarengan dengan deru napasnya yang tidak teratur. Al mempercepat goyangannya. Al harus membuat Citra orgasme terlebih dahulu.

Beberapa saat kemudian Citra mengerang puas ah. a. h.. ah. ah. ah. ahh.. ha.. sambil nafasnya agak tersengal. Kontolnya terasa dijepit otot memek Citra yang yang berkontraksi. Al mencabut kontolnya dan menarik maia estianty. Lalu nyamasukkan kontolnya ke liang surganya dan menggenjotnya. maia estianty hanya mendesah kecil. Al menikmati goyangannya. Al lalu membalikkan tubuh bundanya Maia Estianty keatas, Maia Estianty bergoyang bagai menaiki kuda.

Tangannya meremas-remas pantat Maia Estianty dan membantunya turun naik. Ooo.. ahh.. yehh.. erang Maia Estianty sambil memejamkan matanya. Payudaranya bergantung dan bergoyang. Ohh..ahh.. terdengar erangan maia estianty sambil memejamkan mata dan menahan ludah. Al merasakan bundanya Maia Estianty sudah orgasme. Al memeluk Maia Estianty dan membalikkan badannya. Citra langsung mendekat dan menjilati payudara Maia estianty. Al langsung menggenjot bundanya maia estianty lagi dengan posisi telentang. Sekitar dua menitan, Al merasakan mau mencapai puncak. Langsung dicabut kontolnya dan disemburkan ke mulut Citra dan bundanya maia estianty. Mereka berebutan. Sperma Al muncrat kewajah mereka berdua.

Al lalu terduduk lemas.Al melihat bundanya Maia Estianty dan Citra saling menjilati spermanya yang muncrat kewajah mereka. Setelah 10 menit Citra keluar dari kamarnya. Dan Al memainkan satu ronde lagi dengan bundanya Maia estiantynya. Dan diakhiri dengan semburan sperma di dalam lubang anusnya. Setelah itu Maia Estianty keluar dan mandi.

Sekarang Al benar-benar betah berada di rumah, kapan saja ada saja yang melayaninya bundanya( Maia Estianty )dan Citra). Hampir tiap pagi Al mendapat jatah oral dari maia estianty. Tapi semua sudah diatur. Kalo siang Al mainnya sama maia estianty, dan kalo malam malam lagi pengen, Al mainnya sama Citra. Tapi kadang nggak tentu juga, yang mana aja. Kalo ada kesempatan, mereka main bertiga. Bahkan Al pernah bolos sekolah karena kecapekan melayani bundanya Maia Estianty dan Citra. Kejadian ini membuatnya betah di rumah

Begitulah yang diceritakan Al kepadaku, Al berjanji akan menceritakan pengalamannya mengentot istri muda papanya yaitu Mulan Jameela.


Admin Mesum - 20.46

Aku dan Tante Vera

cerita seks || Aku dan Tante Vera || kumpulan cerita seks || ceritaxxx

Hai,,kenalkan,nama ku aldo,umur 16th kelas 1 smk di jakarta,dari kecil aku tinggal di purbalinggo.tapi setelah lulus smp aku tinggal di rumah tante adik mama ku tante vera,

tante vera seorang pengusaha terkenal di komplek nya,terkenal karena kebetulan tanteku buka salon,rumah nya paling pertama dapat kalau masuk gang,hahaha
tante vera berumur 40th,sebenarnya tante ku ini sudah 3 kali menikah.yang kudengar dari mama bahwa tante ini mandul,suami yang pertama kawin lagi,yang kedua meninggal karena kecelakaan,dan yang terakhir sudah tua,aku tidak tau mengapa tante vera sama om haris nama panggilan nya yang sudah berumur hampir 60th,

aku adalah anak bungsu dari 7 bersaudara,jadi perilaku ku agak sedikit manja.

Sudah 2 bulan aku tinggal dirumah tante vera,kami hanya tinggal ber 4 dirumah tante bersama seorang pembantu sebut saja mbak inem,karna saat mengepel lantai mbak inem suka menggoyang-goyangkan pantat nya sambil bersiul.

Suatu pagi aku mau berangkat sekolah,tapi tante vera memintaku agar bolos dan meminta bantuan ku untuk menjemput alat rias nya di koja.
Jadi lah pagi itu aku bolos menemani tante,kami berangkat dengan menggunakan mobil kijang innova,kuperhatikan tanteku ini sangat menarik,persis seperti istri anggota dpr,sangat sangat elegan,yang membuatku suka memandang tante vera adalah leher nya yg bersih dan putih mulus.

Setelah selesai mengambil alat rias tante yang cukup banyak kami hendak mau pulang,namun entah mengapa tante vera tiba-tiba berhenti didepan sebuah hotel,aku melihat wajah tante vera seperti marah,mau menangis dan jengkel,ku cari arah pandangan tante vera,ternyata om haris suami tante vera sedang mengandeng wanita mudah,aku terkejut melihatnya,pikiran ku agak heran,masih tua tapi masih doyan selingkuh batin ku.

Tante vera kembali menjalankan mobilnya kembali kerumah,tepat jam 11 siang kami sampai dirumah,kulihat tante langsung berlari kerumah,sementara aku dan mbak inem membereskan barang bawaan.

Seteleh beres aku mau istirahat,tak sengaja aku lihat kamar tante terbuka,kuperhatikan tante didalam kamar sedang menangis dgn posisi telungkup,aku ikut merasa sedih,namun ada pemandangan yang lain,cara tidur tante yang membuat celana dalam nya kelihatan,aku menjadi bernafsu pada tante ku ini batinku.

Malam hari nya aku mendengar pertengkaran antara tante vera dan om haris,tiba-tiba aku dikejutkan oleh pintu kamar ku yang terbuka,padahal aku sedang telanjang memakai selimut.

'do,,,tante tidur disini ya'kata tante sambil menangis

'ia tan'jawab ku salah tingkah karna tante memakai baju tidur yang sangat seksi.

Kami hanya diam saja,aku tidak berani menegur tanteku yang membelakangi ku sambil meringkuk menangis.dan aku pun tertidur dengan keadaan telanjang tnp sepengetahuan tante

aku terbangun karna aku merasakan sebuah kaki memeluk ku didalam selimut,aku langsung tersadar dari tidur ku,100% sadar,dada ku mulai terasa getaran jantungku,kubuka sedikit mataku,tante vera sedang pulas dalam tidurnya,kubalas pelukan tante dgn tangan ku,tapi tanganku malah menyentuh pantat nya yang lembut..ogggh batinku.kudekatkan tubuh ku bagian bawah ketubuh tante,aku semakin merangsang,dengan posisi berhadapan bibir ku dengan bibir tante sangat dekat,kuberanikan mencium tante dengan pelan,kukecup mesrah dan sedikit hot.
Kontolku yang sudah tegang bebas hambatan ku arahkan ke memek tante yang memakai celana dalam.kumaju mundurkan pantatku,perlahan aku meraba kemaluan tante,menyentuh celana dalam nya yang agak mungil,dengan menggeser sedikit kepinggir celana dalam tante kontol ku sudah menempel dilobang memek tante,,ugghhh sangat menegangkan sekaligus menantang,aku yang polos dan masih perjaka menggesek gesek kan kontolku.aku merasakan ada cairan di memek tante,kudorng lagi pantat ku,,aku merasakan ujung kontolku sudah masuk ke memek tante.hanya sebatas itu penetrasiku,karna badan ku sudah mepet ketubuh tante,kudorong tubuh tante dengan badan ku agar telentang tanpa melepaskan kontolku,sluuuppp,,,,aku merasakan kontolku ditelan habis memek tante bersamaan aku menindih tubuh tante,dan saat itu jg tante terbangun,aneh nya tante malah menutup mulutku dgn tangan nya karena melihat ku gugup dan ketakutan..
'sssttt,,,,lanjutakan sayang,,,tante mau balas dendam.bisik tante pelan.

'huum tan'jawab ku sambil menggoyang pantat ku.kemudian tante melebar kan pahanya,dengan rakus melumat bibir ku dan menelan lidah ku,bahkan tante vera memintaku meludahinya,kenangan pertama yg tak bisa kulupakan batinku.

Kami bercinta tanpa suara,5 menit kemudian aku mau mengeluarkan spermaku,tp tante vera tau gelagat ku dan mencabut kontolku dan membalikkan badanku,tante vera menyedot kontolku ssampai spermaku keluar,aku tak tahan karena enaknya aku mengambil bantal dan menempel nya kemulutku dan berteriak tanpa terdengar,sungguh luar biasa enaknya,kontolku yang lemas terus di emut tante ,kontolku yang panjang nya 13cm dilumatnya habus-habisan,,,dan tante vera pun mengajariku bercinta sampai subuh,tante mengatakan bahwa tante menikmatinya,juga tante mengungkapkan kalau saat itu orgasme sampai 4 kali.wow...

Malam itu tante vera jg memintaku untuk menarik pentil susu nya dengan bibirku,katanya nikmat sekali,

1 tahun kemudian om haris meninggal karena stroke,tapi aku melihat kalau tante vera tidak terlalu sedih,,
begitu lah kisah ku dengan tante vera sampai detik ini tante vera berusia 50 th,aku sekarang sudah bekerja sebagai pengacara.yg lebih indah lagi tante vera jg menyerahkan setengah harta milik nya,luar biasa,namun bagiku harta bukan segalanya,pengalaman dari tante dan juga bimbingan nya tentang hidup itu lah yang membuat aku berharga lagi,aneh nya tante vera saat ini masih awet muda.mungkin karena sering menelan spermaku yang konon katanya sperma brondong baik untuk awet muda,

siang itu aku sangat bergairah sekalian lapar,aku menyuruh tante vera telanjang dimeja makan,aku menaruh nasi di antara payudara tante,tentu nya yang sudah dingin,serta lauk nya jg sayur.aku makan sambil menjilati susu tante,dan kalau minum aku menumpahkan air dimemek tante dan menjilatinya,sungguh menyenangkan bisa sebebas itu,karna mbak inem sudah tidak kami pekerjakan lagi,

dan 1 pengalaman yang selalu ku ingat dari tante vera,tante vera sangat romantis,selalu mengatakan cinta,

ilove you aunty muaaaahhhhh love forever..


Admin Mesum - 20.27

Papa Tiriku Yang Nakal

Cerita seks || Papa Tiriku Yang Nakal || kumpulan cerita seks || ceritaxxx

Perkenalkan namaku Vina, usiaku 16 tahun. Aku sekarang duduk di kelas II SMU di Medan. Aku punya pengalaman pertama merengkuh surga dunia. Tetapi semua itu kulakukan dengan papa tiriku. Pengalamanku ini sebagai referensi buat teman-teman yang lain. Aku tahu kalau perbuatan ini salah, tetapi aku tidak tahu bagaimana menghentikannya. Baiklah, ceritaku begini.

Suatu hari aku mendapat pengalaman yang tentunya baru untuk gadis seukuranku. Oya, aku gadis keturunan Cina dan Pakistan. Sehingga wajar saja kulitku terlihat putih bersih dan satu lagi, ditaburi dengan bulu-bulu halus di sekujur tubuh yang tentu saja sangat disukai lelaki. Kata teman-teman, aku ini cantik lho.

Memang siang ini cuacanya cukup panas, satu persatu pakaian yang menempel di tubuhku kulepas. Kuakui, kendati masih ABG tetapi aku memiliki tubuh yang lumayan montok. Bila melihat lekuk-lekuk tubuh ini tentu saja mengundang jakun pria manapun untuk tersedak. Dengan rambut kemerah-merahan dan tinggi 167 cm, aku tampak dewasa. Sekilas, siapapun mungkin tidak percaya kalau akuadalah seorang pelajar. Apalagi bila memakai pakaian casual kegemaranku. Mungkin karena pertumbuhan yang begitu cepat atau memang sudah keturunan, entahlah. Tetapi yang jelas cukup mempesona, wajah oval dengan leher jenjang, uh.. entahlah.

Pagi tadi sebelum berangkat ke sekolah, seperti biasanya aku berpamitan dengan kedua orangtuaku. Cium pipi kiri dan kanan adalah rutinitas dan menjadi tradisi di keluarga ini. Tetapi yang menjadi perhatianku siang ini adalah ciuman Papa. Seusai sarapan pagi, ketika Mama beranjak menuju dapur, aku terlebih dahulu mencium pipi Papa. Papa Robi (begitu namanya) bukan mencium pipiku saja, tetapi bibirku juga. Seketika itu, aku sempat terpaku sejenak. Entah karena terkejut untuk menolak atau menerima perlakukan itu, aku sendiri tidak tahu.

Papa Robi sudah setahun ini menjadi Papa tiriku. Sebelumnya, Mama sempat menjanda tiga tahun. Karena aku dan kedua adikku masih butuh seorang ayah, Mama akhirnya menikah lagi. Papa Robi memang termasuk pria tampan. Usianya pun baru 38 tahun. Teman-teman sekolahku banyak yang cerita kalau aku bersukur punya Papa Robi.
"Salam ya sama Papa kamu.." ledek teman-temanku.

Aku sendiri sebenarnya sedikit grogi kalau berdua dengan Papa. Tetapi dengan kasih sayang dan pengertian layaknya seorang teman, Papa pandai mengambil hatiku. Hingga akhirnya aku sangat akrab dengan Papa, bahkan terkadang kelewat manja. Tetapi Mama tidak pernah protes, malah dia tampak bahagia melihat keakraban kami.

Tetapi ciuman Papa tadi pagi sungguh diluar dugaanku. Aku memang terkadang sering melendot sama Papa atau duduk sangat dekat ketika menonton TV. Tetapi ciumannya itu lho. Aku masih ingat ketika bibir Papa menyentuh bibir tipisku. Walau hanya sekejab, tetapi cukup membuat bulu kudukku merinding bila membayangkannya. Mungkin karena aku belum pernah memiliki pengalaman dicium lawan jenis, sehingga aku begitu terkesima.
"Ah, mungkin Papa nggak sengaja.." pikirku.

Esok paginya seusai sarapan, aku mencoba untuk melupakan kejadian kemarin. Tetapi ketika aku memberikan ciuman ke Mama, Papa beranjak dari tempat duduknya dan menuju kamar. Mau tidak mau kuikuti Papa ke kamar. Aku pun segera berjinjit untuk mencium pipi Papa. Respon Papa pun kulihat biasa saja. Dengan sedikit membungkukkan tubuh atletisnya, Papa menerima ciumanku. Tetapi setelah kucium kedua pipinya, tiba-tiba Papa mendaratkan bibirnya ke bibirku. Serr.., darahku seketika berdesir. Apalagi bulu-bulu kasarnya bergesekan dengan bibir atasku. Tetapi entah kenapa aku menerimanya, kubiarkan Papa mengulum lembut bibirku. Hembusan nafas Papa Robi menerpa wajahku. Hampir satu menit kubiarkan Papa menikmati bibirku.
"Baik-baik di sekolah ya.., pulang sekolah jangan keluyuran..!" begitu yang kudengar dari Papa.

Sejak kejadian itu, hubungan kami malah semakin dekat saja. Keakraban ini kunikmati sekali. Aku sudah dapat merasakan nikmatnya ciuman seorang lelaki, kendati itu dilakukan Papa tiriku, begitu yang tersirat dalam pikiranku. Darahku berdesir hangat bila kulit kami bersentuhan.

Begitulah, setiap berangkat sekolah, ciuman ala Papa menjadi tradisi. Tetapi itu rahasia kami berdua saja. Bahkan pernah satu hari, ketika Mama di dapur, aku dan Papa berciuman di meja makan. Malah aku sudah berani memberikan perlawanan. Lidah Papa yang masuk ke rongga mulutku langsung kuhisap. Papa juga begitu. Kalau tidak memikirkan Mama yang berada di dapur, mungkin kami akan melakukannya lebih panas lagi.

Hari ini cuaca cukup panas. Aku mengambil inisiatif untuk mandi. Kebetulan aku hanya sendirian di rumah. Mama membawa kedua adikku liburan ke luar kota karena lagi liburan sekolah. Dengan hanya mengenakan handuk putih, aku sekenanya menuju kamar mandi. Setelah membersihkan tubuh, aku merasakan segar di tubuhku.

Begitu hendak masuk kamar, tiba-tiba satu suara yang cukup akrab di telingaku menyebut namaku.

"Vin.. Vin.., Papa pulang.." ujar lelaki yang ternyata Papaku.
"Kok cepat pulangnya Pa..?" tanyaku heran sambil mengambil baju dari lemari.
"Iya nih, Papa capek.." jawab papa dari luar.
"Kamu masak apa..?" tanya papa sambil masuk ke kamarku.
Aku sempat kaget juga. Ternyata pintu belum dikunci. Tetapi aku coba tenang-tenang saja. Handuk yang melilit di tubuhku tadinya kedodoran, aku ketatkan lagi. Kemudian membalikkan tubuh. Papa rupanya sudah tiduran di ranjangku.

"Ada deh..," ucapku sambil memandang Papa dengan senyuman.
"Ada deh itu apa..?" tanya Papa lagi sambil membetulkan posisi tubuhnya dan memandang ke arahku.
"Memangnya kenapa Pa..?" tanyaku lagi sedikit bercanda.
"Nggak ada racunnya kan..?" candanya.
"Ada, tapi kecil-kecil.." ujarku menyambut canda Papa.
"Kalau gitu, Papa bisa mati dong.." ujarnya sambil berdiri menghadap ke arahku.
Aku sedikit gelagapan, karena posisi Papa tepat di depanku.
"Kalau Papa mati, gimana..?" tanya Papa lagi.
Aku sempat terdiam mendengar pertanyaan itu.
"Lho.., kok kamu diam, jawab dong..!" tanya Papa sambil menggenggam kedua tanganku yang sedang memegang handuk.

Aku kembali terdiam. Aku tidak tahu harus bagaimana. Bukan jawabannya yang membuatku diam, tetapi keberadaan kami di kamar ini. Apalagi kondisiku setengah bugil. Belum lagi terjawab, tangan kanan Papa memegang daguku, sementara sebelah lagi tetap menggenggam tanganku dengan hangat. Ia angkat daguku dan aku menengadah ke wajahnya. Aku diam saja diperlakukan begini. Kulihat pancaran mata Papa begitu tenangnya. Lalu kepalanya perlahan turun dan mengecup bibirku. Cukup lama Papa mengulum bibir merahku. Perlahan tetapi pasti, aku mulai gelisah. Birahiku mulai terusik. Tanpa kusadari kuikuti saja keindahan ini.

Nafsu remajaku mulai keluar ketika tangan kiri Papa menyentuh payudaraku dan melakukan remasan kecil. Tidak hanya bibirku yang dijamah bibir tebal Papa. Leher jenjang yang ditumbuhi bulu-bulu halus itu pun tidak luput dari sentuhan Papa. Bibir itu kemudian berpindah ke telingaku.
"Pa.." kataku ketika lidah Papa masuk dan menggelitik telingaku.

Papa kemudian membaringkan tubuhku di atas kasur empuk.
"Pa.. nanti ketahuan Mama.." sebutku mencoba mengingatkan Mama.
Tetapi Papa diam saja, sambil menindih tubuhku, bibirku dikecupnya lagi. Tidak lama, handuk yang melilit di tubuhku disingkapkannya.
"Vina, tubuh kamu sangat harum.." bisik Papa lembut sambil mencampakkan guling ke bawah.
Dalam posisi ini, Papa tidak puas-puasnya memandang tubuhku. Bulu halus yang membalut kulitku semakin meningkatkan nafsunya. Apalagi begitu pandangannya mengarah ke payudaraku.
"Kamu udah punya pacar, Vin..?" tanya Papa di telingaku.
Aku hanya menggeleng pasrah.

Papa kemudian membelai dadaku dengan lembut sekali. Seolah-olah menemukan mainan baru, Papa mencium pinggiran payudaraku.
"Uuhh..," desahku ketika bulu kumis yang dipotong pendek itu menyentuh dadaku, sementara tangan Papa mengelus pahaku yang putih. Puting susu yang masih merah itu kemudian dikulum.
"Pa.. oohh.." desahku lagi.

"Pa.. nanti Mamm.." belum selesai kubicara, bibir Papa dengan sigap kembali mengulum bibirku.
"Papa sayang Vina.." kata Papa sambil memandangku.
Sekali lagi aku hanya terdiam. Tetapi sewaktu Papa mencium bibirku, aku tidak diam. Dengan panasnya kami saling memagut. Saat ini kami sudah tidak memikirkan status lagi. Puas mengecup putingku, bibir Papa pun turun ke perut dan berlabuh di selangkangan. Papa memang pintar membuatku terlena. Aku semakin terhanyut ketika bibir itu mencium kemaluanku. Lidahnya kemudian mencoba menerobos masuk. Nikmat sekali rasanya. Tubuhku pun mengejang dan merasakan ada sesuatu yang mengalir cepat, siap untuk dimuntahkan.
"Ohh, ohh.." desahku panjang.

Papa rupanya tahu maniku keluar, lalu dia mengambil posisi bersimpuh di sebelahku. Lalu mengarahkan tanganku ke batang kemaluannya. Kaget juga aku melihat batang kemaluannya Papa, besar dan tegang. Dengan mata yang sedikit tertutup, aku menggenggamnya dengan kedua tanganku. Setan yang ada di tubuh kami seakan-akan kompromi. Tanpa sungkan aku pun mengulum benda itu ketika Papa mengarahkannya ke mulutku.
"Terus Vin.., oh.. nikmatnya.." gumamnya.
Seperti berpengalaman, aku pun menikmati permainan ini. Benda itu keluar masuk dalam mulutku. Sesekali kuhisap dengan kuat dan menggigitnya lembut. Tidak hanya Papa yang merasakan kenikmatan, aku pun merasakan hal serupa. Tangan Papa mempermainkan kedua putingku dengan tangannya.

Karena birahi yang tidak tertahankan, Papa akhirnya mengambil posisi di atas tubuhku sambil mencium bibirku dengan ganas. Kemudian kejantanannya Papa menempel lembut di selangkanganku dan mencoba menekan. Kedua kakiku direntangkannya untuk mempermudah batang kemaluannya masuk. Perlahan-lahan kepala penis itu menyeruak masuk menembus selaput dinding vaginaku.
"Sakit.. pa.." ujarku.
"Tenang Sayang, kita nikmati saja.." jawabnya.
Pantat Papa dengan lembut menekan, sehingga penis yang berukuran 17 cm dan berdiameter 3 cm itu mulai tenggelam keseluruhan.

Papa melakukan ayunan-ayunan lagi. Kuakui, Papa memang cukup lihai. Perasaan sakit akhirnya berganti nikmat. Baru kali ini aku merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Pantas orang bilang surga dunia. Aku mengimbangi kenikmatan ini dengan menggoyang-goyangkan pantatku.
"Terus Vin, ya.. seperti itu.." sebut Papa sambil mempercepat dorongan penisnya.
"Papa.. ohh.., ohh.." renguhku karena sudah tidak tahan lagi.
Seketika itu juga darahku mengalir cepat, segumpal cairan putih meleleh di bibir vaginaku. Kutarik leher Papa hingga pundaknya kugigit keras. Papa semakin terangsang rupanya. Dengan perkasa dikuasainya diriku.

Vagina yang sudah basah berulangkali diterobos penis papa. Tidak jarang payudaraku diremas dan putingku dihisap. Rambutku pun dijambak Papa. Birahiku kembali memuncak. Selama tiga menit kami melakukan gaya konvensional ini. Tidak banyak variasi yang dilakukan Papa. Mungkin karena baru pertama kali, dia takut menyakitiku.

Kenikmatan ini semakin tidak tertahankan ketika kami berganti gaya. Dengan posisi 69, Papa masih perkasa. Penis Papa dengan tanpa kendali keluar masuk vaginaku.
"Nikmat Vin..? Ohh.. uhh.." tanyanya.
Terus terang, gaya ini lebih nikmat dari sebelumnya. Berulangkali aku melenguh dan mendesah dibuatnya.
"Pa.. Vina nggak tahan.." katakuku ditengah terjangan Papa.
"Sa.. sa.. bar Sayang.., ta.. ta.. han dulu.." ucap Papa terpatah-patah.
Tetapi aku sudah tidak kuat lagi, dan untuk ketiga kalinya aku mengeluarkan mani kembali.
"Okhh.. Ohkk.. hh..!" teriakku.
Lututku seketika lemas dan aku tertelungkup di ranjang. Dengan posisi telungkup di ranjang membuat Papa semakin belingsatan. Papa semakin kuat menekan penisnya. Aku memberikan ruang dengan mengangkat pantatku sedikit ke atas. Tidak berapa lama dia pun keluar juga.
"Okhh.. Ohh.. Ohk.." erang Papa.
Hangat rasanya ketika mani Papa menyiram lubang vaginaku.

Dengan peluh di tubuh, Papa menindih tubuhku. Nafas kami berdua tersengal-sengal. Sekian lama Papa memelukku dari belakang, sementara mataku masih terpejam merasakan kenikmatan yang baru pertama kali kualami. Dengan penis yang masih bersarang di vaginaku, dia mencium lembut leherku dari belakang.
"Vin, Papa sayang Vina. Sebelum menikahi Mamamu, Papa sudah tertarik sama Vina.." ucap Papa sambil mengelus rambutku.

Mama dan adikku, tiga hari di rumah nenek. Selama tiga hari itu pula, aku dan Papa mencari kepuasan bersama. Entah setan mana yang merasuki kami, dan juga tidak tahu sudah berapa kali kami lakukannya. Terkadang malam hari juga, walaupun Mama ada di rumah. Dengan alasan menonton bola di TV, Papa membangunkanku, yang jelas perbuatan ini kulakukan hingga sekarang.


Admin Mesum - 20.02

Gadis Pagar Ayu di Pernikahanku

Cerita Seks || Gadis Pagar Ayu di Pernikahanku || kumpulan cerita seks

Setahun sudah aku berpacaran dengan Tika calon istriku dan kini tibalah hari pernikahan kami, disaat sedang sibuk sibuknya menjelang hari bersejarah dalam hidupku itu, dimana aku akan segera mengakhiri masa lajang, hatiku masih saja tergoda oleh wanita lain. Erni adalah teman dekat calon istriku gadis berwajah cantik dengan kulitnya yang putih dan mulus serta bentuk tubuhnya yang seksi dan sekal, telah membuat hatiku tertarik dan ingin mendapatkannya.

Erni gadis teman calon istriku itu orangnya mudah akrab dengan siapa saja yang baru dikenalnya, termasuk denganku dulu ketika pertama kali aku diperkenalkan oleh calon istriku. Sebulan sekali aku datang kerumah calon istriku, dikarenakan jarak yang lumayan jauh untukku bila harus datang seminggu sekali seperti pada umumnya orang berpacaran. Dan setiap kali aku datang aku sering bertemu dengan erni, dan dia seringkali meminta bantuanku untuk sekedar memberikan saran ataupun solusi atas semua permasalahan yang sedang dihadapinya.

Seringnya kebersamaan kami ini tanpa kusadari telah membuat aku semakin dekat dan akrab, dan hal ini tidak menjadi masalah bagi Tika calon istriku. Aku yang sudah memiliki bakat menjadi penjahat kelamin, semakin dekat dengan Erni yang cantik itu semakin melambung dengan hayalanku sendiri untuk bisa merasakan kehangatan tubuhnya.

Sebelum kenal denganTika calon istriku aku memang sudah bukan perjaka lagi, perjakaku hilang ketika hubunganku dengan seorang janda. Kehidupan masa remajaku banyak kuhabiskan dengan bergonta ganti pacar, dari yang masih gadis, janda sampai dengan yang masih berstatus sebagai istri orang. Dan kali ini ingin kusudahi petualanganku dengan niatku untuk menjadikan Tika sebagai pelabuhan terakhir dihatiku.

Namun yang ada sekarang aku semakin merindukan Erni teman dari Tika calon istriku, aku sangat tidak tahan bila melihat tubuh montoknya yang sering kulihat disaat aku sedang bersamanya.

Dihari pernikahanku dengan Tika, beberapa orang gadis teman dekat Tika bertugas sebagai pagar ayu, termasuk juga Erni. Dihari itu dengan berkebaya ketat dan kain batik yang membalut ditubuhnya kian membuatku terangsang dan ingin sekali merasakan kehangatannya. Disaat istirahat untuk makan siang aku sengaja menghampirinya dan berbisik kepadanya,

“…kamu cantik banget pake kebaya Er…!”

“…ah Mas aji bisa aja bikin aku ge-er nih…!” katanya dengan pipinya memerah.

“…mumpung orang orang lagi pada sibuk bisa ngga kamu diem diem masuk kekamar belakang…nanti kususul aku ada perlu sedikit sama kamu…?!” pintaku.

“…ya udah Mas aku kesana duluan ya…!” katanya dengan sedikit ragu.

Setelah aku buat alasan ke Tika yang sedang menerima tamu teman temannya semasa sekolah, akupun diam diam masuk kekamar belakang yang saat itu sepi tidak ada satu orangpun disana, begitu masuk aku lihat Ern sedang menungguku gelisah duduk ditepi ranjang.

Demi keamanan lalu kukunci kamar dan langsung menghampiri Erni dengan rasa sedikit was was dan deg degan,

“…Er…maafin aku sebelumnya ya…aku ingin sebelum…aku melakukan malam pengantin dengan Tika…aku…ingin mengatakan bahwa…aku…” dengan terbata bata aku bicara dengan Erni yang masih menunggu kata kataku selanjutnya,

“…Erni…maaf aku suka kamu…dan ingin memintamu untuk memberikan aku kesempatan sedikit saja untuk mencurahkannya kepadamu…” kataku ragu.

Erni sedikit kaget dengan pernyataanku dan jawabnya,
“…Mas Aji kan sudah resmi menjadi milik Tika…kenapa aku…Mas…?!”

Erni tidak kuasa meneruskan kata katanya, dan tertunduk dengan pandangnnya ke lantai, aku sudah tidak kuasa lagi menahan gejolak hasratku lalu kupeluk Erni dari belakang tubuhnya dan kusarangkan ciuman dan jilatanku di leher jenjangnya,

“…Mas…Aji jangan Mas…! Katanya dengan nada parau.

Aku yang sudah sejak lama ingin merasakan kehangatan tubuhnya, tidak lagi perduli dengan kata katanya dan terus kuhujani tubuh seksi dan Erni dengan ciuman dan batang kontolku yang kugesek gesekan di pantatnya yang berbalut kain batik. Kubalikan tubuhnya dan langsung kulumat bibirnya dengan penuh nafsu, lalu dengan kasar kuremasi kedua buah dadanya yang indah menggantung tang juga masih tertutup baju kebaya tipisnya.

“…ooohhh hhmmpp ssrrppffut…ssshhh…” hanya itu yang terdengar dari mulutnya, dengan satu gerakan lalu kuangkat tubuh Erni keatas ranjang dan langsung kugumuli dengan penuh nafsu yang sudah sampai keubun ubun. Dengan tanganku yang kini mulai membuka kancing baju kebaya Erni satu persatu, dan mulai kusingkap BHnya dan kini terpampanglah buah dadanya yang sangat ranum dan sekal.

Erni hanya diam dan menitikkan air matanya diperlakukan seperti itu, dan aku tidak ingin membuang buang waktu, lalu kusibakan kain kebayanya dengan sedikit kasar lalu kutarin turun CDnya dengan sekali tarikan keras. Kubuka kedua paha Erni kuelus sebentar lalu kukeluarkan batang kontolku dan kuarahkan keliang vaginanya yang mulai basah. Erni masih diam dan terpejam dan inilah saatnya pikirku, lalu dengan agak kasar kutekan kepala kontolku keliang vagina Erni yang masih perawan dan sempit itu, kutarik lagi kudoronga lagi dan pada detik berikutnya dengan satu dorongan keras akhirnya kujebol kegadisan Erni…

“…aaarrrggghhh…Maass…ssshhh…ooohhh…” erangan dan desahan Erni disela tangisnya yang mulai terdengar jelas.

“…sudah lama aku menginginkan kamu sayang…!” kataku disela sela genjotan pantatku menusukkan seluruh batang kontolku diliang vagina Erni, dan darah perawan Erni terasa hangat melumuri batang kontolku.

Terus kuperlakukan tubuh Erni dengan hentak hentakan kontolku dan akhirnya ku tekan dengan keras disaat kusemprotkan air maniku dirahimnya…

“…aaahhh…crot…crot…crot…!”

Lalu dengan tergesa gesa kurapihkan kembali dandanan dan pakaian pengantinku, dan kutinggalkan Erni yang masih menangis dikamar aku keluar dengan perasaan lega, dan puas sesudah memerawani Erni gadis pagar ayu di hari pernikahanku.

Aku kambali kepelaminan menghampiri Tika yang sedang sendiri,

“…dari mana sih Mas kok lama banget…! Tanya Tika kepadaku. Lalu kujawab dengan singkat,

“…maaf sayang…Mas abis Modol…!” dijawab cubitan kecil Tika dipinggangku.

Hingga acara resepsi pernikahan kami selesai pada sore harinya, aku sempat melirik ke Erni yang tadi siang kuperawani dikamar belakang, dan kukedipkan mataku ketika pandangan kami bertemu.

Malam pengantinku dengan Tika kulalui dengan penuh kemesraan, hingga pagi menjelang aku dan Tika bagai tak mengenal lelah dengan terus berpacu kenikmatan diatas ranjang pengantin.

Dan pagi itu dengan ijin ke Tika aku keluar rumah dengan alasan untuk sekedar keliling kampung untuk cari angin, dan ketika aku sudah dekat rumah Erni aku perhatikan sejenak sekeliling rumahnya, “…aman lagi sepi nih…” kata batinku.

Aku masuk kerumah Erni dari pintu belakang dan kulihat Erni yang baru selesai mandi dengan hanya terbalut kain kemben batiknya memasuki kamarnya. Lalu diam diam aku mengunci pintu depan dan pintu belakang rumahnya, akupun masuk kekamar Erni yang memang tidak tertutup rapat.

Erni terkejut begitu melihat aku yang sudah dikamarnya, dan dengan langkah pasti kuhampiri dan langsung kupeluk tubuhnya dan kubanting keranjang dan menindih tubuhnya.

“…aaahh jangan Mas…aku ga Mas…aaahh…ooohh…!” rintihan Erni ditengah keputusasaannya. Dan aku dengan penuh nafsu terus menggumuli tubuh seksinya dengan tidak menghiraukan erangannya, kulumat bibrnya dan kuremasi buah dada Erni dengan kasar. Sampai pada akhirnya kuhujamkan batang kontolku kedalam liang kenikmatannya,

“…aaahhh…memek kamu legit Er…ooohhh…!” kataku disela sodokan kontolku di memek Erni. Hingga siang hari itu kujadikan tubuh seksi Erni sebagai selingan kehangatan diatas ranjang, dengan penuh kepuasan aku keluar dari rumah Erni dan kembali ku tinggalkan Erni yang masih menangis dikamarnya.

Demikianlah kisahku dengan Erni si gadis pagar ayu, yang hingga kisah ini kutuliskan masih sering kujadikan sarana pemuas nafsuku diatas ranjang.

The End…


Admin Mesum - 19.44
Silahkan Promosikan Situs/Web atau Blog Anda Disini



Shout
Review http://kumpulan-ceritaxxx.blogspot.com on alexa.com
backlink
Email extractor software for online marketing. Get it now free, Email Extractor 14. online-casino.us.org

 
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2012. Kumpulan Ceritaxxx - All Rights Reserved